Friday, October 16, 2009

Logika vs Kepercayaan

Lagi iseng-iseng buka Facebook, gue ngeliat highlight di sidebar sebelah kanan Home Facebook gue, dan gue menemukan notes yang cukup menarik dan gue rasa cukup berat untuk mahasiswa yang otaknya kaya gue ;p
Tapi ga apalah buat berbagi ga ada yang salah kan? Hohoho..
Notes ini dibuat oleh temen gue semasa SMA, namanya Nanda. Kalo mau comment langsung boleh mampir ke link ini : klik di sini
p/s : maaf nda aku copy paste notes nya ;3

Dan ini dia notesnya :

ketika saya dan teman teman tertawa terbahak-bahak membahas masa SMA yang konyol (maklum saja sedang kumpul SMA), ditemani dengan alunan nada dari bossa N' beatles yang menyejukkan telinga sembari berandai-andai dapat menyaksikan john lennon cs menggebrak Indonesia serta segelas kopi panas yang naik harganya apabila dilabeli produk dari caffe tertentu yang membuat syahdu malam itu. Tiba-tiba ada teman yang nyeletuk tentang perdebatan dia dengan salah satu dosen filsafat di kampus. permasalahannya kira-kira dapat di pecahkan melalui logika. namun entah unsur apa yang begitu memadati pembicaraan itu sehingga membentuk sikap fluktuatif yang bisa disebut ragu-ragu dalam menentukan pilihan.kira kira begini ceritanya.

"eh gua kemaren debat nih sama dosen di kampus tentang masalah agama brur!" kata teman saya (anggap saja PN)

"kenapa burr?"

"gini loh, kan pas kemaren matkul dasar filsafat, dosen gua tiba-tiba ngeluarin pertanyaan yang sedikit provokatif sih menurut gua, tentang atheis brur, beratkan ye?hahahah!"

"udah siang-siang tuh kuliahnya, ditambah ngomongin gituan lagi, males gila!tapi gua baru manas pas doi nanya gini"sambung PN

"kata dosen gua, Anda semua memilih agama apakah kehendak sendiri atau memang anda yang menentukan?, doi nanya gitu"

"trus trus...?"

"ada temen gua yang bilang, Saya memilih agama karena kehendak saya sendiri pak, memang kenapa dengan itu, ada masalah pak, doi bilang gitu brur, buset gua pikir genderang perang berdentang nih!"

"oh ya? bagaimana Anda bisa tahu itu kehendak anda? kata dosen gua gitu"

"hemmm..temen gua diemkan tuh"

"trus langsung aja disikat dosen gua, Bukankah agama anda sekarang ini dipilih oleh orang tua Anda?! begitu anda lahir, bagi yang islam. anda langsung direbutkan di bacakan dua kalimat Syahadat dan Adzan agar anda resmi dinyatakan islam di akte kelahiran dan KTP KTP anda selanjutnya. begitu juga untuk agama lainnya, anda mengikuti jejak orang tua anda bukan? menyesuaikan agama apa yang mereka yakini. dan kepercayaan anda pun terhadap tuhan akan sama seperti mereka, kata dosen gua gitu. manas bgt ga si lo agama dibawa bawa!" lanjut PN menceritakan.

"trus gua manas nih, gua tanya aja sama doi emg agama lo apa pak, tapi pake saya lah gua nanyanya,hehehe"

"Saya Atheis! ada yang keberatan? kata doi gitu, gila brur!gokil ni dosen"

"wow!gila ya dosen lo atheis, berani bgt doi ngaku. emg itu agama udah diakuin gitu di Indonesia?"

"TOLOL! itu bukan agama, iya kan yak! Atheis bukan agama?"

"mana gua tahu" lanjut PN

"trus kenapa bapak bisa jadi Atheis? memang dulu agama bapak apa? temen gua nanya gitu kan ke doi"

"Saya dulu keristen, lalu ketika saya sudah bisa berfikir. saya memutuskan bahwa tuhan itu tidak ada, saya bilang saja setiap ada yang menanyakan maslaah agama saya, saya bilang Atheis. dan mereka bingung dan ada yang keberatan bahkan berdebat dengan saya, memang itu masalah mereka? kata dosen gua gitu kurang lebihnya"

"lalu kenapa bapak tanyakan ini kepada kami?tanya balik temen gua"

"kamu kenapa jadi Islam? karena ikut orang tua kan? karena sejak kecil kamu sudah didik dengan cara islam kan, bahwa nabi muahamad itu adalah utusan Allah. bahwa kamu harus Sholat lima waktu? dosen gua nanya gitu ke temen gua tadi"

"engga pak! saya islam memang karena saya islam! gua tiba-tiba berani bilang gitu, gokil ga brur!hahahaha"

"GOKILLLLLLLL!!!!!!"

"trus trus dosen lo bilang apa?"

"doi bilang gini, OH YA?! darimana kamu mengakui klo kamu islam? kamu mengikuti orang tau kamu kan, saya sebagai contohnya. ketika saya sudah bisa berfikir locig. saya bisa memutuskan untuk melepaskan keristen saya dan menganut apa yang saya percaya secara logika! dan itu yang saya jalani sekarang. bagaimana dengan kalian? bukankah kalian suka melenceng dari agama kalian, tetap meminum minuman keras? tetap melakukan hal-hal yang dilarang? apakah kalian akan terus melakukan itu semestara kalian bilang kalian beragama? saya sendiri sudah atheis, jadi saya bebas melakukan apa yang saya mau dan menurut logika saya itu memang pantas untuk saya!"

"bagaimana dengan Anda?"

"udah gua diem aja, abis itu dia langsung nyudahin kuliah, taik banget kan?hahahaha..dosen saraf!"
Lanjut PN sangat bersemangat.

"udah tuh abis??"

"yoai"

"ahhh taik lo, gua kira ceritanya bakal seru!"

"yeeeee"

"hahahahahahhahaha..."

dari apa yang teman saya ceritakan,mungkin tidak bisa dicari pembenaran dari apa yang dia katakan. menurut saya pribadi, itu adalah pembenaran dari apa yang dia lakukan. jika saya ada di situasi debat itu. saya akan mengatakan...

"memang saya dilahirkan dan dibesarkan secara islam, tapi kita sama. kita semua sebagai manusia akan menemukan titik balik dimana kita dapat menentukan apa yang benar dan apa yang tidak bagi logika kita, sama seperti anda yang memilih untuk atheis. saya memilih untuk mengislamkan diri saya karena memang itu jalan yang saya pilih. terlepas dari apa apa hal yang kami langgar!"

mungkin dosen itu bakal bilang gini,

"apa yang kalian pilih, islam keristen dll. ketika kalian sudah bisa berfikir kalian akan memilih agama itu, apa iya itu murni pikiran kalian bukan dari pengaruh itu? karena kalian sudah dibesarkan terlebih dahulu dengan kultur agama kalian masing-masing. apa mungkin kalian akan memilih keristen yang sebetulnya dari kecil kalian sudah dibesarkan secara islam? saya pikir itu mungkin terjadi tetapi didasarkan cinta atau pembenaran speerti menemukan kedamaian yang saya anggap klise!"

"wah klo udah gini gimana brur? apa doi cuma nyari pembenaran atas apa yang dia lakukan?"pasti temen saya PN nanya seperti ini.

"hemmmm..."dan saya akan menjawab seperti ini

NB : hanya sekedar berbagi, jangan dijadikan acuan untuk masa depan kita ya :)

No comments:

© ást | Blogger Template by Enny Law